PANGANDARAN JAWA BARAT - Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al-Farabi Pangandaran Cabang kabupaten Ciamis menerima buku dari Perpustakaan Nasional yang diserahkan langsung oleh Perpusda Kabupaten Pangandaran.
Bantuan buku sejumlah 900 judul dari Perpustakaan Nasional yang didistribusikan ke 4 lembaga melalui Perpustakaan daerah Kabupaten Pangandaran, salah satunya PMII Komisariat STITNU Al-Farabi Pangandaran dengan jumlah 250 judul 500 eksemplar.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang merupakan organisasi ekstra mahasiswa dan memikul beban sebagai penyangga tiang stabilitas sosial kemasyarakatan.
Dalam upaya mempersiapkan kualitas kader yang siap ditempatkan dalam situasi dan kondisi apapun, salah satu upaya yang tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) BAB IV pasal 5 poin 2, yaitu mewujudkan insan yang Ulul Albab. Artinya kehidupan kader PMII patut mencerminkan orientasi kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Dalam mewujudkannya, Sekretaris Kaderisasi Gunawan Utomo mengatakan dalam temuannya selama berada dalam kepengurusan, selain daripada tingkat produktivitas kader mulai menurun, juga banyak kader dan anggota PMII yang mengeluh dan kesulitan dalam mencari referensi ilmu pengetahuan melihat minimnya sumber buku yang bisa diakses langsung "kata Gunawan Utomo, Jum'at 19 Januari 2024.
"Sungguh dilematis ketika terus menekan kader dan anggota supaya terus mencari ilmu sedangkan saya sendiri sebagai pengurus tidak mampu memfasilitasi apa yang mereka butuhkan."
Baca juga:
Ini Dia, Cara Menulis Rilis dalam 3 Menit
|
"Maka kami bertekad untuk memfasilitasi seluruh intrumen kaderisasi terutama hal yang sangat urgent yaitu buku bacaan "ujarnya",
Ketua Kaderisasi Ridwan Fauzi mangatakan dengan adanya buku tersebut merupakan fasilitas yang sangat menunjang bagi proses kaderisasi terutama pada program kerja Lapak Baca PMII Komisariat STITNU Al-Farabi Pangandaran yang diselenggarakan setiap hari sabtu pukul 15.30 bertempat di Alun-alun Parigi, juga merupakan upaya pengurus dalam memfasilitasi kader dan anggota PMII.
" Membaca, menulis, berdiskusi dan aksi merupakan makanan sehari-hari terutama bagi mahasiswa pergerakan yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia " Ucapnya",
Kami berharap setiap program yang ditunjang oleh fasilitas yang cukup, mampu mengoptimalkan proses kaderisasi kader dan anggota agar mampu menghadapi berbagai macam persoalan, baik individu organisasi terutama di lingkungan masyarakat yang lebih luas.
"Maka tidak ada alasan bagi kader dan anggota untuk tidak serius berorganisasi terutama membaca "katanya". (Najmul Umam)